Sabtu, 18 Agustus 2012

Sejarah Berdirinya YP. ANTIK

             YP.ANTIK berdiri tak lepas dari adanya ide awal Bp.H.Bunawi Daud setelah pulang dari Banten (dalam rangka bisnis batik), Ustadz Ahmad Dalari dan Madkur.  Ketika itu tahun 1976, keduanya selaku perintis memiliki semangat yang besar untuk menghimpun anak-anak yatim dilingkungan Kelurahan Kradenan Kota Pekalongan.


Berbekal nawaitu yang ikhlas, keduanya mengawali tekadnya dengan terlebih dahulu sowan kepada KH. Syafi’i, tokoh masyarakat yang disegani disekitar Kelurahan Pringlangu dan Kradenan, bahkan nama KH. Syafi’i merupakan sosok nama yang sudah kondang di antero Kota Pekalongan. Untuk memantapkan tekadnya silaturrahmi dilakukan sampai 3 kali. Kemudian atas dorongan dan restu beliau, maka para perintis berdirinya YP.ANTIK tersebut mengawali usahanya dengan priorotas :
1.   Mengidentifikasi anak-anak yatim yang berada dilingkungan Kelurahan Kradenan.
2.  Mencari dan mengumpulkan bantuan seadanya dari para aghniya secara door to door. Mula-mula hanya dilingkungan Kelurahan Kradenan, kemudian meluas sampai ke desa-desa lain.

Saat itu pengurus secara formal belum ada.  Kantor untuk kerja pengurus pun masih bersifat darurat, yaitu numpang di rumah Bp. H. Sidik Rohani.  Otomatis perabot dan lain-lain yang diperlukan juga masih meminjam.  Untuk memperkenalkan berdirinya lembaga sosial tersebut kepada masyarakat, di rumah Bp. H. Sidik Rohani dipasang papan nama “Kantor YP ANTIK“ sekaligus untuk memudahkan fihak Dinas sosial apabila ingin bertemu dengan pengurus.  Baru beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1990 secara resmi nama “YP. ANTIK“ dipakai sebagai nama Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim Kradenan. Untuk pengurus inti pada awal berdirinya YP. ANTIK dijabat oleh:
1.   Ketua          : Bunawi Daud
2.   Sekretaris    : Ahmad Dalari
3.   Bendahara   : H. Sidik Rohani

Berkat kerja keras dan ketelatenan ketiga orang pengurus awal ini diperoleh data, bahwa di Kelurahan Kradenan saat itu ada sebanyak 40 orang anak yatim (yang tidak mampu).  Awalnya anak-anak yatim yang teridentifikasi tersebut masih bersifat in door (ada di rumah masing-masing / belum diasramakan) sehingga pada saat pengurus akan memberikan santunan, mereka menggunakan Musholla sebagai tempat transit.  Anak-anak yatim yang ada diundang ke Musholla tersebut untuk menerima santunan. Waktu itu dibuat 3 blok/wilayah, yaitu blok utara meliputi: Kradenan gang 1, 2 dan 3,  blok tengah : Kradenan gang 4, 5 dan 6 serta blok selatan meliputi : Kradenan gang 7, 8 dan 9. Pembagian santunan dilakukan secara bergilir dari blok ke blok dengan Musholla sebagai tempat transit. Tempat transit ini berpindah pindah dari satu Musholla ke Musholla yang lain, begitu seterusnya sampai gedung YP.ANTIK berdiri.

Adapun Musholla yang pertama kali digunakan untuk tempat pembagian santunan adalah Musholla AL Hikmah yang berada di Kradenan Gg.1.  Setelah pembangunan gedung selesai barulah anak-anak yatim tersebut diasramakan.  Semula hanya untuklingkungan Kelurahan Kradenan saja, tetapi atas permintaan masyarakat dan saran sesepuh, sehubungan dengan meningkatnya bantuan dari luar Kradenan, akhirnya Pengurus juga menerima anak-anak yatim dari luar Kradenan, dengan alasan bahwa disamping anak-anak yatim dari Kradenan lebih memilih untuk tinggal dirumah sendiri (karena ada keluarga yang masih mau mengurusi) juga daya tampung panti masih memungkinkan untuk menampung anak yatim dari luar.  Diantara mereka ada yang berasal dari daerah : Bandar, Karangdadap, Tirto, Bojong, Comal, Kedungwuni, Tersono, Cepiring, Subah, Wiradesa, dll.

Tentang usia anak yatim binaan, mula-mula untuk usia anak SD dan SMP, hal ini menyesuaikan Wajar Dikdas 9 Tahun, namun karena lulusan SMP dipandang belum bisa kerja, maka usia binaan ditingkatkan sampai lulusan SMA. Oleh pengurus mereka diarahkan untuk masuk SMK dengan harapan setelah lulus nanti mereka bisa mendapat pekerjaan.

Adanya peran aktif dari pihak kelurahan (dalam memberikan informasi dan himbauan kepada masyarakat) mulailah bantuan-bantuan berdatangan.  Mula-mula ada bantuan yang berupa kulit kambing sebanyak 21 kulit dari hewan kurban.  Kulit ini dijual untuk dijadikan uang.  Ada pula sumbangan berupa beras hasil jimpitan, bantuan beras ini tidak dijual, tapi langsung dibagikan kepada anak. Dengan cara itu (menjual kulit kambing) pengurus mulai dapat membeli beberapa kursi seng untuk disewakan dengan cara dititipkan kepada pengusaha sewaan kursi.  Tahun berikutnya tambah 50 tambah lagi 100 sampai mencapai 700 Seiring dengan perjalanan waktu, terutama ketika YP.ANTIK mulai mendapat perhatian dari berbagai kalangan, khususnya tokoh masyarakat Kradenan, seperti : KH.Akib Abu Bakar, Ahmad Tafsir, Kyai Mugiri, Kuncung, dsb, bahkan oleh Pak Lurah Kradenan yang ketika itu dijabat oleh Bp. Kasnan Sobali.

Seiring dengan perjalanan waktu, terutama ketika YP.ANTIK  mulai mendapat perhatian dari berbagai kalangan, khususnya tokoh masyarakat Kradenan, seperti KH.Akib Abu Bakar, Ahmad Tafsir,  Kyai Mugiri, Kuncung, dsb, bahkan oleh Pak Lurah Kradenan yang ketika itu dijabat oleh Bp. Kasnan Sobali. YP.ANTIK yang semula tidak punya apa-apa, pada tahun 1990 mendapat hibah tanah kosong yang berada dibelakang gedung Pabrik Kintong seluas + 200 m2 dari Kelurahan Kradenan.  Atas inisiatif H. Sidik untuk meloby H. Abdul Ghoni sekaligus untuk kenyamanan calon penghuni panti/asrama akhirnya tanah hibah tersebut ditukar guling dengan tanah pabrik besi milik  H. Abdul Ghoni  yang luasnya setara dengan tanah hibah, sehingga asrama/panti asuhan yang semula berada di sebelah barat pabrik besi berubah menjadi berada disebelah timur atau berhadapan dengan komplek perumahan Buaran Indah blok C.  Saat itulah, tahun 1990 secara resmi dan representatif Kantor dan sekaligus sebagai Panti asuhan YP.ANTIK dan telah terdaftar di akte notaris : no.49 tgl.15 September 1981. Begitu pula diakui sebagai yayasan sosial yg berdiri sejak 6 Juni 1976. 

Kini YP.ANTIK terus menerus berbenah diri dengan berbagai macam kegiatan bimbingan kepada anak yatim penghuni asrama, meliputi program rutin, temporer / berkala termasuk rehab fisik dan pengembangan usaha. Tahun 2004 sebagian gedung YP.ANTIK dibangun lantai dua dengan biaya sebesar Rp 50.000.000 bantuan dari Pemprov Jateng, tahun 2011 dilakukan rehab bagian dapur dan pengembangan sarana MCK yang biayanya ditanggung secara pribadi oleh H. Abdul Ghoni dan tahun 2012 ini atas dedikasinya yang tinggi, YP.ANTIK kembali mendapat bantuan UEP dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah lewat APBN berupa barang senilai Rp. 20.000.000.

1 komentar:

  1. assalamu alaikum...
    panti asuhan ini waktu itu masih jadi problematika antar pengurus. pak H. abunawi dawud (abah) (alm) beliau sangat tegas dan benar2 mengasuh saya waktu dulu masih umur 12th. masuk di YP.antik dr kelas 6SD sampe lulus SMP. saat mau masuk SMK di syafi'i akrom ada masalah antara saya dan abah. saat itu abah mau mengajar ngaji mengisi kegiatan di sore jam 16:00. abah ke atas lantai 2 lalu mau masuk kamar saya. saat itu saya lagi tidur dan pintu saya kunci, alasan saya kunci itu pintu klo kena angin suka jedotin sendiri, jadinya pintu dikunci. abah datang gedor2 pintu, lalu didobrak paksa. karna saya saat itu saya sebagai kakak kelas jadi agak lain cara ngasih pelajaran fisik ke saya. ditendang, dipukul sangat keras. tau klo saya sering ngerokok makanya dihajar krna masih SMP. sampe kasur dibuka digeledah gitu. saya akui memang nakal dan sangat nakal. tp nakal saya bukan membantah atau membangkang. namun karna rokok dan waktunya ngaji sore belom bangun. akhirnya abah yg bertindak membangunkan dengan cara seperti tadi yg saya sampekan. terus malamnya saya kabur dari panti asuhan. kekerasan abah gk pernah saya kasih tau ke keluarga saya. karna abah sebagai pengurus dan ketua umum di panti asuhan, makanya lebih baik diam. mungkin kalo saya di skor atau dihukum sperti suruh bersih atau ngepel seluruh gedung panti dan + dimelin keras mungkin saya masih Bertahan di panti asuhan. karna sudah ke fisik maka lebih baik saya keluar dari panti. abah memang sngat tegas dan ini salah saya aja sebagai anak yg nakal.

    BalasHapus